Megawati Jangan Keder, Pink Spiders Lebih Banyak KO di Final Ketimbang Juara Liga Voli Korea
Megawati dan Red Sparks tidak perlu keder karena Pink Spiders lebih banyak telan kekalahan di final ketimbang juara Liga Voli Korea.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan

TRIBUNNEWS.COM - Pink Spiders boleh saja menjadi tim tersukses di Liga Voli Putri Korea. Tapi secara persentase, Red Sparks yag diperkuat Megawati Hangestri Pertiwi jauh lebih baik di laga final.
Perebutan gelar juara Liga Voli Korea 2024/2025 yang menggunakan sistem best of five, pertemukan Pink Spiders dengan Red Sparks.
Secara jumlah gelar juara, tim Jambon menang tipis dari tim Merah Hitam.
Pink Spiders yang musim ini menjadi kebersamaan terakhir dengan Kim Yeon-koung, membukukan 4 trofi juara Liga Voli Korea. Sementara Red Sparks asal Kota Daejeon satu lebih sedikit dari Pink Spiders.

Berbicara pengalaman tampil di grand final, Pink Spiders jauh lebih kenyang ketimbang Megawati cs.
Sejak liga digulirkan 2005, Pink Spiders menembus final sebanyak 9 kali, atau tiga kali lipat lebih banyak dari Red Sparks.
Tetapi statistik tim asal kota Incheon itu juga tak bisa dibilang "wah".
Sebab, dari 9 kali tampil di laga final, mereka 'hanya' mampu mengonversikannya menjadi 4 gelar juara.
Bahkan status runner-up Pink Spiders lebih banyak ketimbang gelar juara mereka.
Bahkan dari musim 2016/2017, Pink Spiders sukses melenggang ke final sebanyak 5 kali dan hanya satu gelar juara yang dipersembahkan.
Hal ini berbanding terbalik dari Daejeon JungKwanJang Red Sparks, yang sebelumnya bernama Daejeon KGC.
Red Sparks tercatat menembus final sebanyak 3 kali, yakni 2005, 2009/2010, dan 2011/2012. Hebatnya, dari ketiga laga final ini semuanya berbuah manis berupa gelar juara.
Baca juga: Pola Red Sparks Juara Liga Voli Korea Terbaca, Megawati Bisa Latihan Angkat Trofi Sejak Sekarang
Jika dibuat perbandingan, tingkat peyelesaian Red Sparks di partai puncak jauh lebih klinis ketimbang sang calon lawan.
Hal ini dapat dijadikan dorongan bagi Red Sparks agar tak minder ketika menghadapi skuad asuhan Marcello Abbondanza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.