Lita Gading Soroti Aksi Food Vlogger Review Donat Pinkan Mambo Berdalih Ulasan Jujur: Ada Batasan
Psikolog Lita Gading kini meyoroti aksi food vlogger yang mereview donat Pinkan Mambo dengan dalih memberikan ulasan jujur.
Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Bobby Wiratama

TRIBUNNEWS.COM - Psikolog Lita Gading menyoroti aksi para food vlogger yang memberikan ulasan untuk donat yang dijual oleh Pinkan Mambo.
Di era digital seperti saat ini istilah soal seseorang yang membuat dan membagikan konten video tentang pengalaman kuliner, baik itu saat mencicipi maupun mengulas makanan, alias food vlogger kian merebak.
Seperti diketahui, nama Farida Nurhan hingga Nanakoot bertengger di jajaran food vlogger barisan atas.
Kali ini sederet food vlogger disoroti tajam oleh psikolog Lita Gading terkait dengan aksi review donat milik penyanyi Pinkan Mambo.
Pasalnya beberapa food vlogger diketahui memberikan ulasan pedas terkait dengan donat yang dijual oleh Pinkan Mambo.
Dalam video yang diunggah di Instagram @lita.gading, sang psikolog terdengar memberikan semangat untuk Pinkan Mambo yang usahanya banjir kritik dari para food vlogger.
"Semangat ya Mbak Pinkan Mambo, jadikan ini pelajaran," ujar Lita Gading.
"Nggak apa-apa kita mengkritik, yang penting kita maju terus dan pantang menyerah," tambahnya.
Psikolog kelahiran 10 September 1975 itu menyatakan urusan rasa kembali pada selera masing-masing.
"Masalah rasa kembali ke selera kok, mau dia bilang itu enak kek, nggak enak kek, apa pun itu yang penting kita sudah berusaha dengan cara yang positif," akunya.
Di momen itu, psikolog yang kini sedang terlibat perseteruan dengan Ahmad Dhani itu juga mengkritisi aksi para food vlogger yang kerap menggunakan dalih review jujur.
Baca juga: Lita Gading Minta Pinkan Mambo Tak Menyerah usai Donat sang Penyanyi Banjir Kritik dari Food Vlogger
"Jangan sampai yang mereview itu menjatuhkan orang dong, please, walaupun ini review jujur atau apa tolong ada batasannya," pinta Lita.
Wanita yang pernah membintangi film Kereta Setan Manggarai itu rupanya memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya mengatakan hal demikian.
"Kasihan orang-orang yang sudah berusaha, ternyata dikomentari dengan hal-hal yang kurang enak."
"Biar lah yang namanya rasa itu subjektif, rasa itu tidak bisa disamaratakan, jadi tergantung sama selera."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.