Tragedi Garut: TNI AD Periksa 46 Saksi Usut Ledakan Amunisi Maut
TNI AD periksa 46 saksi usai ledakan maut Garut yang tewaskan 13 orang. Investigasi fokus pada fakta lapangan dan barang bukti.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Ledakan maut di Garut merenggut 13 nyawa, termasuk 4 prajurit TNI AD.
Tim investigasi kini memeriksa 46 saksi demi ungkap fakta sebenarnya.
46 orang itu terdiri dari 21 saksi dari masyarakat dan 25 orang dari unsur TNI.
"Berkaitan dengan tim investigasi, saat ini masih bekerja di lapangan, dan kami sampaikan bahwa tim investigasi sudah meminta keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ada 21 orang, dan dari unsur TNI ada 25 orang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana saat dikonfirmasi pada Rabu (14/5/2025).
Baca juga: TNI AD Buka Peluang Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Jadi Prajurit
Saat ini, kata dia, tim masih mencocokkan keterangan para saksi dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan.
Hal tersebut, lanjut dia, termasuk terkait beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim untuk nantinya akan dilaksanakan analisa.
"Dan juga ada beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu. Selanjutnya, kami memohon doa dan juga memohon pengertian kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada tim investigasi yang sedang bekerja di lapangan," ungkap dia.
"Sehingga nanti pada saatnya dapat kami sampaikan kepada semua pihak berkaitan dengan hasil pelaksanaan tugas tim investigasi di lapangan," pungkas Wahyu.
Sebagaimana diketahui, empat prajurit TNI AD dan sembilan warga sipil tewas dalam insiden ledakan yang terjadi saat proses pemusnahan bahan peledak afkir atau tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) lalu.
Empat prajurit TNI AD yang dinyatakan tewas dalam insiden itu yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan.
Selain itu sembilan warga sipil yang juga tewas dalam insiden tersebut yakni Agus, Ipan, Anwar, Iyus, Iyusrizal, Toto, Rusdiawan, Dadang, dan Endang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.