Komnas HAM Gali Keterangan Aparat Hingga Keluarga Korban Insiden Pemusnahan Amunisi di Garut
Komnas HAM RI masih melakukan permintaan keterangan terhadap saksi terkait insiden leadakan yang menewaskan 13 orang di Garut.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM RI masih melakukan permintaan keterangan terhadap saksi terkait insiden ledakan yang menewaskan 13 orang di Garut.
Sebagaimana diketahui, empat prajurit TNI AD dan sembilan warga sipil tewas dalam insiden ledakan yang terjadi saat proses pemusnahan bahan peledak afkir atau tak laya pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) lalu.
Komisioner Komnas HAM RI Uli Parulian Sihombing mengatakan sejumlah saksi yang dimintai keterangan oleh pihaknya sejak Kamis (15/5/2025) lalu yakni aparat hingga keluarga korban.
"Ada beberapa saksi yang kami minta keterangan, termasuk dari aparat pemerintah, saksi di lapangan, dan juga keluarga korban," kata Uli di sela-sela konferensi pers di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Jumat (16/5/2025).
Selain itu, kata dia, pihaknya juga berencana untuk memintai keterangan beberapa pihak terkait.
Komnas HAM RI, kata dia, akan meminta keterangan kepada jajaran TNI Angkatan Darat, Kodam III Siliwangi, Polres Garut, dan Polda Jawa Barat.
"Jadi kami masih tahapan penyelidikan sekarang," ungkap Uli.
Total 13 orang tewas dalam insiden tersebut.
Sebanyak empat prajurit TNI AD dinyatakan tewas dalam insiden itu.
Mereka yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan.
Sedangkan sembilan warga sipil yang juga tewas dalam insiden tersebut adalah Agus, Ipan, Anwar, Iyus, Iyusrizal, Toto, Rusdiawan, Dadang, dan Endang.
TNI Angkatan Darat juga tengah melakukan investigasi terkait insiden tersebut.
TNI Angkatan Darat menyatakan telah memeriksa total 46 orang hingga Rabu (14/5/2025).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.