Tunggu 2.0 detik untuk membaca artikel
Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan
LIVE
tag populer

Tragedi Balita Raya: Cacingan di Negeri yang Mengaku Sehat

Kasus meninggalnya Raya (4) balita asal Kampung Padangenyang, Sukabumi, Jawa Barat, akibat cacingan akut telah mengguncang nurani bangsa. 

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
zoom-in Tragedi Balita Raya: Cacingan di Negeri yang Mengaku Sehat
Istimewa
PERLINDUNGAN ANAK- Ketua Bidang Kesehatan DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mendesak Pemerintah dan DPR jadikan perlindungan anak prioritas utama 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Kesehatan DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mendesak Pemerintah dan DPR jadikan perlindungan anak prioritas utama. 

Kasus meninggalnya Raya (4) balita asal Kampung Padangenyang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat cacingan akut telah mengguncang nurani bangsa. 

Di tengah gencarnya program kesehatan nasional dan klaim peningkatan kesejahteraan, kenyataannya seorang anak meninggal karena penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan obat seharga seribu rupiah adalah ironi yang memilukan.

Baca juga: Ditanya Terkait Kematian Balita Akibat Cacingan di Sukabumi, Menko PMK: Saya Ngantuk

Ribka juga mengecam keras lemahnya perhatian pemerintah terhadap kesehatan dasar anak-anak Indonesia. 

“Ini tamparan keras bagi kita semua. Anak kecil meninggal bukan karena kanker langka atau penyakit berat, tapi karena penyakit cacingan. Penyakit yang semestinya sudah bisa dikendalikan puluhan tahun lalu. Pemerintah pusat dan daerah tidak bisa lagi berpangku tangan. Jika tragedi ini tidak menjadi alarm nasional, mau berapa lagi yang harus jadi korban,” ujar Ribka, Kamis (21/8/2025).

Ribka menegaskan perhatian terhadap kesehatan masyarakat di Sukabumi bukan hal baru 
baginya. Saat menjabat sebagai anggota DPR, Ribka mengaku memprakarsai pembangunan rumah sakit tanpa kelas, sebuah fasilitas kesehatan untuk rakyat kecil yang tidak membeda-bedakan pasien berdasarkan kelas perawatan.

Namun, bangunan tersebut kini tidak difungsikan sebagai rumah sakit karena masalah perizinan dari pemerintah daerah.

Rekomendasi Untuk Anda

“Saya mendirikan rumah sakit tanpa kelas untuk memastikan rakyat miskin punya akses kesehatan 
layak. Tapi sayangnya, karena persoalan perizinan, bangunan itu sekarang beralih fungsi. Inikan bukti  bahwa niat baik sering terhambat birokrasi,” tegas Ribka.

Akibat terjadinya Tragedi Balita Raya di Sukabumi, Ribka dengan ini mendesak pemerintah untuk memperkuat layanan kesehatan primer, memastikan program pemberian obat cacing massal berjalan efektif hingga pelosok desa.

Selain itu, menjamin akses sanitasi dasar dan air bersih, karena penyakit cacingan berkaitan langsung dengan kemiskinan dan lingkungan kotor. Mengalokasikan anggaran prioritas khusus untuk anak-anak rentan, khususnya di daerah  terpencil.

Baca juga: Cacingan yang Tak Diobati Bisa Menyerang Paru-paru, Sebabkan Gagal Nafas

"Menggalakkan edukasi kesehatan publik, agar keluarga memahami pentingnya kebersihan diri dan lingkungan," katanya. 

Ribka juga menyerukan kepada anggota DPR agar isu kesehatan anak tidak dijadikan panggung politik.

“Kita tidak boleh sibuk berdebat soal anggaran dan lupa bahwa ada anak-anak yang mati sia-sia di kampung-kampung. Ini soal nyawa, bukan sekadar program di atas kertas.” tambahnya.

Tragedi Raya menegaskan tantangan kesehatan dasar di Indonesia belum tuntas. Negara harus hadir melalui aksi nyata yang menyentuh masyarakat miskin di akar rumput, bukan sekadar lewat spanduk dan laporan rapat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas