Kekejian Israel Berlanjut, 30 Lebih Warga Gaza Tewas Ditembak saat Cari Bantuan Makanan
Lebih dari 30 orang warga Gaza tewas setelah pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah warga yang sedang mencari bantuan makanan, Sabtu (19/7/2025).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 30 orang warga Gaza tewas setelah pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah warga yang sedang mencari bantuan makanan, Sabtu (19/7/2025).
CNN World mengungkapkan setidaknya 32 warga Gaza tewas dalam, menurut kementerian kesehatan Palestina dan saksi mata.
Sementara itu Al Jazeera melaporkan korban tewas berjumlah 38 orang.
Kementerian menyatakan jenazah telah dibawa ke Kompleks Medis Nasser, bersama dengan puluhan orang yang terluka.
Sebuah video dari rumah sakit menunjukkan deretan jenazah.
Seorang pria, sambil memegang putranya yang telah meninggal, berkata, "Dia hanya ingin makan, apa yang bisa saya lakukan?"
Salah satu saksi mata, Hisham Dargam, mengatakan insiden itu terjadi sekitar 4 kilometer (2,5 mil) dari titik distribusi bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), organisasi kontroversial yang didukung Israel dan AS.
"Tembakan meletus dari tentara dan tank, seolah-olah mereka sedang dalam pertempuran dengan kami," katanya, dilansir CNN.
Militer Israel mengatakan pasukannya telah "mengidentifikasi tersangka yang mendekati mereka selama aktivitas operasional di daerah Rafah" sekitar satu kilometer dari lokasi bantuan "pada malam hari ketika tidak aktif."
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pasukan menembakkan tembakan peringatan dan sedang menyelidiki laporan korban.
GHF membantah adanya insiden di salah satu lokasi atau dekat lokasi distribusinya pada hari Sabtu.
Baca juga: Anggota Parlemen Palestina Mohammad Faraj al-Ghoul Tewas Ditembak Tentara Israel di Gaza
"Aktivitas IDF yang dilaporkan mengakibatkan korban jiwa terjadi beberapa jam sebelum lokasi kami dibuka dan pemahaman kami adalah sebagian besar korban terjadi beberapa kilometer dari lokasi GHF terdekat," katanya.
GHF menambahkan bahwa mereka telah berulang kali memperingatkan mereka yang mencari bantuan untuk tidak pergi ke lokasinya semalaman atau di pagi hari.
Namun, banyak warga Gaza telah mengatakan bahwa mereka harus pergi ke titik distribusi beberapa jam sebelum dibuka agar memiliki kesempatan menerima bantuan.
Makanan di jalur tersebut langka, dan orang-orang kelaparan, menurut beberapa penilaian PBB.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.