7 Fakta Mengharukan tentang Pangeran Saudi 'Sleeping Prince' yang Wafat Setelah 20 Tahun Koma
Pangeran Al-Waleed bin Khalid wafat usai 20 tahun koma. Kisahnya menyentuh dunia sebagai simbol kasih ayah, harapan, dan iman yang tak tergoyahkan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Simak tujuh fakta terkait Pangeran Al-Waleed bin Khalid, yang meninggal dunia setelah 20 tahun mengalami koma.
Pangeran Al-Waleed, yang dijuluki "The Sleeping Prince" wafat pada Sabtu (19/7/2025), setelah menjalani koma selama lebih dari dua dekade.
Kisah hidupnya yang penuh harapan dan kasih sayang keluarga menjadi simbol perjuangan dan keajaiban medis yang menyentuh banyak orang.
Berikut tujuh fakta mengharukan tentang sang pangeran:
1. Koma setelah Kecelakaan Mobil Tragis
Pangeran Al-Waleed bin Khalid bin Talal mengalami cedera otak parah pasca-kecelakaan mobil pada 2005, saat dirinya berusia 18 tahun.
Sejak saat itu, ia tidak pernah bangun dan berada dalam kondisi koma vegetatif.
Menurut Al Arabiya, pangeran muda ini sebelumnya dikenal sebagai sosok aktif dan ceria dalam keluarga kerajaan.
2. ‘The Sleeping Prince’
Julukan "The Sleeping Prince" diberikan media dan publik Arab karena Khalid tetap hidup secara medis meski tidak sadar selama dua dekade.
Setiap perkembangan kondisinya selalu menjadi sorotan media di Timur Tengah.
Arab News melaporkan, setiap tahun, banyak masyarakat mengirimkan doa dan harapan untuk kesembuhan Khalid.
3. Ayah Tolak Cabut Alat Bantu Hidup
Baca juga: Sosok Pangeran Al Waleed bin Khaled, Sleeping Prince Arab Saudi yang Wafat Usai 20 Tahun Koma
Pangeran Talal bin Abdulaziz Al Saud, ayah Khalid, menolak menghentikan alat bantu hidup sang anak, meskipun dokter mengatakan kemungkinan sembuh sangat kecil.
Dia dikenal rutin menulis pesan cinta dan doa di media sosial.
Gulf News mencatat, keluarga kerajaan secara konsisten memberikan perawatan medis terbaik demi menjaga harapan itu tetap hidup.
4. Sempat Tunjukkan Respons
Pada 2015, video viral menunjukkan Khalid tampak menggerakkan jari tangannya secara spontan saat mendengar suara sang ibu.
Peristiwa itu menyulut harapan baru bahwa ia mungkin sadar kembali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.