Tunggu 2.0 detik untuk membaca artikel
Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun
LIVE
tag populer

Trump Yakin 10 Sandera Segera Bebas, Dorong Gencatan Senjata 60 Hari Israel-Hamas

Sekutu Israel, Presiden AS Donald Trump mengatakan harapannya bahwa 10 sandera Israel segera bebas jika Israel dan Hamas menyepakati perjanjian baru.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Trump Yakin 10 Sandera Segera Bebas, Dorong Gencatan Senjata 60 Hari Israel-Hamas
X/@netanyahu
TRUMP DAN NETANYAHU - Foto yang diunggah Netanyahu di platform X pada Kamis (26/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan. Pada 18 Juli 2025, Presiden AS Donald Trump mengatakan harapannya bahwa 10 sandera Israel segera bebas jika Israel dan Hamas menyepakati perjanjian baru. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berharap sepuluh sandera Israel segera dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza.

Sekutu Israel tersebut berharap kedua pihak segera menyepakati perjanjian baru dalam perundingan yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar di Doha.
 
"Kami telah berhasil memulangkan sebagian besar sandera, 10 sandera lagi akan segera tiba, dan kami berharap dapat menyelesaikannya dengan cepat," kata Trump di Gedung Putih, Jumat (18/7/2025). 

Ia juga memuji utusan Timur Tengahnya, Steve Witkoff, sebagai utusan yang luar biasa berkat perannya untuk mendorong pembicaraan gencatan senjata.

Berita ini muncul di tengah upaya AS untuk terus mendorong gencatan senjata 60 hari antara Israel dan Hamas.

Proposal gencatan senjata tersebut mencakup persyaratan agar Hamas membebaskan 10 sandera dan 18 jenazah sandera lainnya. 

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, yang jumlahnya tidak disebutkan.

Trump membanggakan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas segera tercapai sejak ia memposting di platform media sosialnya pada tanggal 1 Juli bahwa Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan gencatan senjata 60 hari di Gaza.

Rekomendasi Untuk Anda

Minggu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Gedung Putih, di mana ia dan Trump mengatakan tujuan Israel di Jalur Gaza adalah membebaskan sandera Israel dan menghancurkan Hamas.

Sementara itu, pejabat Qatar menegaskan upaya mediasi untuk pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata.

Seorang juru bicara sayap bersenjata Hamas mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa Hamas mendukung tercapainya gencatan senjata sementara dalam perang Gaza, tetapi dapat kembali bersikeras pada tuntutannya jika kesepakatan seperti itu tidak tercapai dalam negosiasi saat ini.

Baca juga: Media Israel Terbitkan Detail Proposal Terbaru untuk Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Apa Saja?

Pada 7 Oktober 2023, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa yang menargetkan pendudukan Israel yang berlangsung selama beberapa dekade terhadap Palestina.

Hamas menahan setidaknya 250 orang dalam operasi tersebut dan melakukan pertukaran tahanan pertama dengan Israel pada 24 November 2023.

Tahun ini, pertukaran tahanan dimulai pada 19 Januari dan berlangsung selama berlakunya perjanjian gencatan senjata tahap pertama selama 42 hari.

Hamas membebaskan 33 sandera Israel, di antaranya empat jenazah, dan lima pekerja yang merupakan warga negara Thailand.

Sebagai gantinya, Israel membebaskan lebih dari 2.000 orang Palestina dari penjara-penjara Israel, termasuk anak-anak, wanita, orang sakit, dan narapidana yang menjalani hukuman seumur hidup.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas