Tunggu 2.0 detik untuk membaca artikel
Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun
LIVE
tag populer

Pelabuhan Eilat Akan Ditutup, Serangan Houthi Picu Krisis Keuangan Buat Ekonomi Israel Kolaps

Serangan Houthi Yaman buat Pelabuhan Eilat mengalami krisis keuangan dan pendapatan anjlok hingga 80persen, picu penutupan operasional dan PHK masal

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Pelabuhan Eilat Akan Ditutup, Serangan Houthi Picu Krisis Keuangan Buat Ekonomi Israel Kolaps
Tangkap Layar siaran Al Mayadeen
PELABUHAN ELIAT ISRAEL - Serangan rudal balistik Houthi Yaman berhasil menggempur pelabuhan Eliat yang berlokasi di kawasan pendudukan Israel, membuat Pelabuhan Eilat mengalami krisis keuangan dan pendapatan anjlok 80persen, hingga picu penutupan operasional dan PHK masal 

TRIBUNNEWS.COM – Menyusul krisis keuangan akut akibat serangan kelompok Houthi, Pemerintah Israel mengumumkan bahwa Pelabuhan Eilat akan menghentikan seluruh operasinya mulai Minggu (20/7/2025).

Penangguhan dilakukan usai tepat setelah Pemerintah Kota Eilat membekukan rekening bank pelabuhan senilai sekitar 3 juta dolar AS atau Rp 48 miliar  karena pajak yang belum dibayar.

Pemerintah Israel berdalih penutupan dilakukan karena pelabuhan terus mengalami kerugian besar akibat terganggunya jalur pelayaran internasional pasca Houthi Yaman membombardir wilayah perairan tersebut.

Buntut serangan itu jalur pelayaran ke Eilat menjadi tidak aman, sehingga banyak perusahaan pelayaran mengalihkan pengiriman mereka ke pelabuhan lain seperti Ashdod dan Haifa di Laut Mediterania.

“Karena krisis keuangan yang dialami akibat konflik yang sedang berlangsung, Pemerintah Kota Eilat menyita semua rekening bank pelabuhan,” ungkap Otoritas Pengiriman dan Pelabuhan Israel, dilansir dari Middle East Eye.

Pendapatan Pelabuhan Eilat Anjlok Drastis

Menurut laporan surat kabar ekonomi The Calcalist, pendapatan pelabuhan Eilat pada tahun 2023 tercatat sebesar 212 juta shekel atau sekitar 63 juta dolar AS.

Namun pada tahun 2024, pendapatan itu turun drastis hingga hanya mencapai 42 juta shekel, atau sekitar 12,5 juta dolar AS.

Rekomendasi Untuk Anda

Ini merupakan penurunan pendapatan lebih dari 80 persen hanya dalam satu tahun.

Baca juga: Semua Pelabuhan Israel Remuk, Yordania: Tak Ada Jembatan Darat dari Negara Kami ke Tel Aviv

Adapun penurunan aktivitas pelabuhan sangat mencolok, pada 2023, sekitar 150.000 unit mobil baru dibongkar di Eilat dan tercatat ada 134 kapal yang berlabuh.

Namun sepanjang 2024 hingga pertengahan 2025, tidak ada satupun mobil yang dibongkar, dan hanya enam kapal yang sempat berlabuh di sana.

Hal tersebut menunjukkan bagaimana serangan Houthi telah sepenuhnya mengganggu fungsi pelabuhan sebagai jalur masuk utama bagi barang-barang impor, khususnya kendaraan bermotor.

Dampak dari penurunan pendapatan ini tidak hanya terasa pada aspek logistik dan ekonomi nasional, tetapi juga pada kehidupan para pekerja di pelabuhan.

Dari total 113 pegawai yang sebelumnya bekerja, kini hanya tersisa 47 orang.

Banyak dari mereka belum menerima gaji penuh dan tidak mendapatkan tunjangan pengangguran, mencerminkan tekanan finansial ekstrem yang dialami pihak manajemen pelabuhan.

Meskipun pemerintah pusat menyetujui hibah darurat sebesar 15 juta shekel atau sekitar 4,5 juta dolar AS, bantuan tersebut dinilai tidak mencukupi untuk menyelamatkan pelabuhan dari kehancuran.

Pemerintah Dinilai Gagal Lindungi Ekonomi Negara

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas