Netanyahu Minta Maaf, Akui Menyesal atas Serangan Tank Mematikan di Gereja Gaza
PM Netanyahu ungkap permintaan minta usai tank Israel serang Gereja Katolik tertua di Gaza, tewaskan tiga warga sipil dan 10 lainnya mengalami luka
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan penyesalan mendalam setelah serangan tank militernya secara tidak sengaja menghantam satu-satunya gereja Katolik di Kota Gaza.
"Israel sangat menyesalkan sebuah amunisi nyasar yang mengenai Gereja Keluarga Kudus di Gaza,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan usai menerima panggilan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, seperti dikutip BBC International.
“Setiap nyawa tak berdosa yang hilang adalah sebuah tragedi, kami turut berduka cita atas kehilangan yang dialami keluarga dan umat beriman,” imbuh Netanyahu.
Permintaan maaf ini diungkap Netanyahu usai Tank Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembakkan amunisi selama operasi di Kota Gaza.
Tank tersebut menargetkan lokasi militer yang diduga milik Hamas, namun tembakan tersebut mengenai Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya gereja Katolik di wilayah itu.
Patriarkat Latin Yerusalem, yang mengelola paroki tersebut, mengonfirmasi bahwa serangan terjadi saat warga sipil berlindung di kompleks gereja dari pertempuran yang terus berlangsung di sekitar Kota Gaza.
Mereka menyebut bahwa tempat ibadah itu dijadikan tempat perlindungan terakhir setelah banyak warga kehilangan rumah dan harta benda akibat konflik berkepanjangan.
Diketahui gereja tersebut melindungi antara 400–600 orang pengungsi, termasuk penyintas kekerasan, anak-anak, dan orang tua yang mencari tempat aman.
Serangan IDF Tewaskan Warga Sipil
Akibat serangan tank IDF, 3 warga sipil dilaporkan tewas dan 10 lainnya mengalami luka-luka termasuk pastor paroki Fr. Gabriel Romanelli, akibat terkena serpihan peluru.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pernyataan terpisah menyatakan bahwa berdasarkan penyelidikan awal, pecahan peluru yang ditembakkan selama operasi militer di wilayah tersebut menghantam gereja secara tidak sengaja.
Baca juga: Usai Trump Murka, Netanyahu Ngaku Israel Keliru Serang Gereja Katolik di Gaza
“IDF menyesalkan segala kerusakan yang tidak disengaja yang terjadi pada warga sipil dan bangunan keagamaan,” ujar IDF.
Kendati demikian, insiden ini menambah deretan panjang tragedi kemanusiaan di Gaza sejak konflik antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina kembali memanas.
Seruan internasional untuk segera menghentikan kekerasan dan melindungi tempat-tempat ibadah terus menguat, terutama setelah serangan terhadap salah satu simbol keagamaan penting di wilayah tersebut.
Reaksi Dunia
Merespons insiden berdarah yang terjadi di gereja Gaza, Paus Leo XIV menyatakan “duka mendalam” atas jatuhnya korban jiwa dan cedera dalam serangan tersebut.
Ia menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan menekankan bahwa tempat ibadah harus menjadi zona netral yang tidak boleh diserang dalam kondisi apapun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.