Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Gereja Katolik di Gaza, Desak PBB Ambil Langkah Nyata
Pemerintah Indonesia mengutuk serangan Israel ke satu-satunya gereja Katolik di Gaza, yakni Gereja Keluarga Kudus (Holy Family Church).
Penulis: Reza Deni
Editor: Dodi Esvandi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengutuk serangan Israel ke satu-satunya gereja Katolik di Gaza, yakni Gereja Keluarga Kudus (Holy Family Church).
Dalam sejumlah laporan, serangan itu disebut menewaskan 22 orang.
"Serangan ini mencerminkan pengabaian sepenuhnya Hukum Humaniter Internasional dan kemanusiaan serta kesucian tempat beribadah," tulis keterangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam keterangan resminya, Jumat (18/7/2025).
Pemerintah RI menilai serangan tersebut semakin menunjukkan tidak adanya komitmen Israel dalam memenuhi kewajiban hukumnya sebagai Kuasa Pendudukan, apalagi terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan.
"Situs keagamaan, fasilitas medis dan fasilitas sipil lainnya tidak boleh menjadi target dan dilindungi hukum internasional," tulis pernyataan tersebut.
Indonesia pun mendesak komunitas internasional merespons lewat langkah tegas.
"Terutama Dewan Keamanan (DK) PBB, untuk mengambil langkah nyata menekan Israel untuk menghentikan semua kekerasan dan kembali ke negosiasi gencatan senjata di bawah Solusi Dua Negara," demikian akhir bunyi keterangan Kemenlu RI.
Baca juga: Usai Trump Murka, Netanyahu Ngaku Israel Keliru Serang Gereja Katolik di Gaza
Diketahui, di antara korban tewas adalah delapan orang yang bertugas melindungi truk bantuan di Gaza.
Serangan udara dilancarkan saat para mediator melanjutkan perundingan gencatan senjata di Doha.
Dilansir dari Al Jazeera, setidaknya dua orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan yang berlangsung pagi hari di Gereja Keluarga Kudus.
Salah satunya adalah pastor paroki Gabriel Romanelli, menurut Patriarkat Latin Yerusalem mengatakan dalam sebuah pernyataan mengenai insiden di satu-satunya gereja Katolik di Gaza.
Pastor Romanelli, seorang Argentina, biasa memberi kabar terbaru kepada mendiang Paus Fransiskus tentang konflik Israel-Palestina.
Rekaman TV menunjukkan Pastor Romanelli sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Al-Ahly di Gaza, dengan perban di kaki kanan bawahnya.
"Serangan terhadap penduduk sipil yang telah dilakukan Israel selama berbulan-bulan tidak dapat diterima. Tidak ada tindakan militer yang dapat membenarkan sikap seperti itu," ujar Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dalam sebuah pernyataan.
Usai mendapat berbagai kecaman dari dunia internasional, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel pun menyampaikan permintaan maaf.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.