Profil Paetongtarn Shinawatra, PM Thailand yang Ditangguhkan dari Jabatannya
Siapa Paetongtarn Shinawatra? Perdana Menteri Thailand yang baru saja ditangguhkan jabatannya akibat skandal percakapan telepon yang bocor.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM – Paetongtarn Shinawatra kemungkinan akan kehilangan jabatannya sebagai Perdana Menteri Thailand, meski belum genap setahun menjabat.
Ia ditangguhkan pada Selasa (1/7/2024), setelah rekaman percakapan teleponnya dengan mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, bocor ke publik.
Dalam percakapan yang direkam pada 15 Juni itu, Paetongtarn Shinawatra terdengar mengkritik peran militer Thailand dalam sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja.
Mengutip Bloomberg, sejumlah senator kemudian mengajukan petisi ke Mahkamah Konstitusi pada 20 Juni, menuduh Paetongtarn Shinawatra melanggar standar etika yang diatur dalam konstitusi.
Pelanggaran itu bisa menyebabkan dirinya diskualifikasi dari jabatannya.
Pada 1 Juli, pengadilan memutuskan untuk menangani kasus tersebut dan menangguhkan sementara jabatannya hingga putusan akhir dijatuhkan.
Jika Paetongtarn benar-benar kehilangan kekuasaan, ini bukan kali pertama klan Shinawatra yang berpengaruh di Thailand menghadapi hal serupa.
Siapa Paetongtarn Shinawatra?

Mengutip Britannica, Paetongtarn Shinawatra lahir pada 21 Agustus 1986 di Bangkok, Thailand.
Ia merupakan Perdana Menteri ke-31 Thailand.
Paetongtarn, 38 tahun, adalah putri bungsu dari Thaksin Shinawatra, tokoh utama dalam dinasti politik yang telah mendominasi pemilu Thailand sejak 2001.
Dikenal juga dengan nama "Ing", Paetongtarn adalah pemimpin Partai Pheu Thai yang saat ini berkuasa.
Baca juga: PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Ditangguhkan dari Jabatannya akibat Skandal Telepon ke Kamboja
Partai Pheu Thai sebelumnya dikenal sebagai partai pro-demokrasi, namun pada 2023 membentuk koalisi untuk berbagi kekuasaan dengan kelompok konservatif pro-monarki.
Paetongtarn menjabat sebagai Perdana Menteri sejak Agustus 2024 dan menjadi perempuan kedua yang memegang jabatan tersebut, setelah bibinya, Yingluck Shinawatra.
Ia lahir dalam keluarga pedagang kaya keturunan Tionghoa yang menetap di Chiang Mai, dan kemudian berkiprah di dunia politik serta berbagai sektor bisnis seperti telekomunikasi, properti, dan perhotelan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.