Media Israel: Tentara Israel Keliru Klaim Rumah Sakit Gaza Memiliki Terowongan Setelah Mengebomnya
Tentara pendudukan Israel memberikan informasi yang menyesatkan tentang keberadaan terowongan di bawah Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Yunis
Editor: Muhammad Barir
Militer Israel Secara Keliru Mengklaim Rumah Sakit Gaza Memiliki Terowongan Setelah Menyerangnya
TRIBUNNEWS.COM- Tentara pendudukan Israel memberikan informasi yang menyesatkan tentang keberadaan terowongan di bawah Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, yang dibom dua kali dalam waktu 24 jam, media lokal melaporkan kemarin.
Analisis gambar udara yang dirilis oleh militer Israel “menunjukkan bahwa terowongan itu terletak di sekolah terdekat,” kata harian Haaretz Israel.
Ditambahkannya bahwa terowongan tersebut "tidak berada di dalam rumah sakit seperti yang diklaim oleh militer," dengan mencatat "tidak adanya bukti yang mendukung klaim bahwa terowongan tersebut berada di bawah fasilitas medis."
Tentara Israel menewaskan 34 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya dalam serangkaian serangan udara pada Selasa malam yang menargetkan Rumah Sakit Eropa Gaza dan sekitarnya, menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan dan Pertahanan Sipil.
Dalam pernyataan bersama, tentara Israel dan dinas keamanan internal Shin Bet Israel mengklaim mereka telah melakukan “serangan tepat” yang menargetkan anggota Hamas.
Media Israel termasuk lembaga penyiaran publik KAN mengatakan tujuan serangan itu adalah untuk membunuh komandan senior Brigade Al-Qassam Mohammed Sinwar.
Mohammed adalah saudara Yahya Sinwar , kepala biro politik Hamas, yang dibunuh oleh Israel pada Oktober 2024.
Hamas menggambarkan penargetan Rumah Sakit Eropa Gaza oleh Israel sebagai “kejahatan perang baru.”
Menurut pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza pada 8 Mei, total 38 rumah sakit, 81 pusat kesehatan, dan 164 institusi medis telah dihancurkan, dibakar, atau dibuat tidak beroperasi selama serangan gencar Israel yang sedang berlangsung.
Tentara pendudukan Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 52.900 warga Palestina sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.