118 Warga Palestina Tewas di Gaza di Tengah Kunjungan Donald Trump ke Teluk

TRIBUNNEWS.COM- Serangan udara Israel di Jalur Gaza menewaskan 71 warga Palestina kemarin, termasuk 50 orang di Jabalia, tempat serangkaian serangan udara intensif menghantam kota itu dan kamp pengungsi, menurut angka dari Anadolu Agency.

Sejak Presiden AS Donald Trump tiba di wilayah tersebut pada hari Selasa, serangan Israel dilaporkan telah menewaskan 118 warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan seorang  jurnalis. 

Dua  rumah sakit , enam sekolah, dan tiga tempat penampungan pengungsi juga menjadi sasaran langsung dalam apa yang digambarkan sebagai eskalasi paling intens dalam beberapa minggu terakhir.

Eskalasi terjadi setelah tentara pendudukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi yang memengaruhi ribuan orang di Kota Gaza bagian barat, termasuk pasien di Rumah Sakit Al-Shifa dan mereka yang berada di tempat penampungan yang dikelola PBB.

Serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya di sebelah timur Jabalia, sementara sembilan lainnya terluka dalam serangan udara terpisah di sebuah rumah di Beit Lahia, menurut tim Pertahanan Sipil dan sumber medis.

Serangan udara juga menghantam rumah-rumah di Jabalia dan dekat Masjid Al-Shura di Tel Al-Zaatar, tanpa laporan korban jiwa. 

Di Gaza selatan, tentara menembaki daerah sekitar Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis untuk kedua kalinya dalam 24 jam, dan juga menyerang sumur air di Al-Mawasi.

Kemarin malam, tentara pendudukan memerintahkan evakuasi di beberapa blok permukiman di lingkungan Al-Remal di selatan Kota Gaza, dengan alasan adanya aktivitas Hamas di area tersebut. 

Peringatan tersebut mencakup Rumah Sakit Al-Shifa dan beberapa sekolah yang menampung puluhan ribu orang yang mengungsi.

Sejak Oktober 2023, Israel telah melancarkan serangan militer besar-besaran di Gaza. 

Menurut otoritas kesehatan setempat, operasi tersebut telah mengakibatkan kematian lebih dari 52.900 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sementara organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa wilayah tersebut berada di ambang bencana kelaparan.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR