Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Khamenei: Iran Akan Balas Jika Trump Lakukan Pengeboman

Trump mengancam akan mengebom Iran jika kesepakatan nuklir tidak tercapai.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: timtribunsolo
zoom-in Khamenei: Iran Akan Balas Jika Trump Lakukan Pengeboman
khamenei.ir
Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga Martir Keamanan di husayniyya Imam Khomeini pada Minggu (27/10/2024). Trump mengancam akan mengebom Iran jika kesepakatan nuklir tidak tercapai. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengebom Iran jika negara tersebut tidak menyetujui kesepakatan nuklir.

Ancaman ini disampaikan dalam wawancara dengan NBC News pada Minggu, 30 Maret 2025.

Menanggapi ancaman tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan pernyataan tegas pada Senin, 31 Maret 2025.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan memberikan balasan keras jika AS melakukan serangan.

"Jika mereka melakukan kejahatan, mereka pasti akan menerima balasan yang keras," tegas Khamenei.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh warga Iran akan turun tangan jika terjadi serangan.

Penolakan Negosiasi Langsung

Iran juga menolak untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan AS.

Berita Rekomendasi

Hal ini disampaikan oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, yang mengonfirmasi bahwa tanggapan terhadap surat Trump telah disampaikan melalui kontak di Oman. "Negosiasi langsung telah ditolak, tetapi pembicaraan tidak langsung masih dapat dilanjutkan," jelas Pezeshkian.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menegaskan bahwa perundingan langsung hanyalah taktik AS untuk mendiskusikan kesepakatan nuklir.

"Dalam situasi di mana ada tekanan maksimum, tidak seorang pun yang waras akan melakukan perundingan langsung," katanya.

Sebelumnya, pada tahun 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia, termasuk AS, untuk mengekang program nuklirnya.

Baca juga: Meningkatnya Ketegangan: Trump dan Iran di Ujung Pedang

Namun, pada tahun 2018, Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut dan menjatuhkan sanksi terhadap Iran.

Menurut pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, Iran telah mempercepat produksi uraniumnya mendekati tingkat senjata.

Dengan situasi yang semakin tegang, baik AS maupun Iran tampaknya tetap pada posisi masing-masing, dengan ancaman dan penolakan negosiasi yang semakin memperburuk hubungan antara kedua negara.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas