Dongkrak Literasi Anak, Rusunawa Jatinegara Kaum Hadirkan Pojok Konseling Sastra dan Ruang Ekspresi
Dosen UNJ bersama UPRS VII, meluncurkan Pojok Konseling Sastra dan Ruang Ekspresi Anak Kreatif di Rusunawa Jatinegara Kaum.
TRIBUNJAKARTA - Ada pemandangan yang tak biasa pagi itu di Rusunawa Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.
Di tengah blok-blok beton dan lorong sempit, terdengar suara cerita dibacakan dengan penuh perasaan, diiringi alunan musik sederhana namun menyentuh.
Anak-anak rusun tampil percaya diri dalam pertunjukan storytelling musikal yang mereka siapkan sendiri—dan semuanya dilakukan oleh anak-anak penghuni rusun.
Tidak ada panggung megah atau pencahayaan canggih, tapi suasana yang terbangun begitu kuat: hangat, intim, ceria dan bersahaja.
Inilah momen peluncuran Pojok Konseling Sastra dan Ruang Ekspresi Anak Kreatif, sebuah ruang baru yang hadir dari kolaborasi dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) VII, yang merupakan implementasi program pengabdian kepada masyarakat tahun 2024–2025.
Mengusung tema “Merawat Jiwa, Menumbuhkan Asa: Dari Sastra, Bahasa, Konseling, hingga Ruang Ekspresi Anak Negeri”, program ini menjadi wujud nyata kepedulian lintas disiplin - dari sastra, musik, hingga konseling - yang ditujukan untuk mendampingi tumbuh kembang anak-anak dan remaja di lingkungan Rusunawa Jatinegara Kaum.

Ketua program, Tesaannisa, S.S., M.Hum., menjelaskan bahwa semua kegiatan yang dirancang dalam Pojok Konseling Sastra ini sejatinya adalah cara-cara kreatif untuk menghidupkan literasi dalam arti yang luas.
Menurutnya, literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi kemampuan untuk memahami dunia, mengungkapkan pikiran dan perasaan, serta membangun koneksi dengan orang lain.
“Di sini, anak-anak belajar mengenali diri mereka, menyuarakan isi hati mereka, dan memahami lingkungan sekitar lewat media yang mereka sukai - cerita, musik, dialog, dan ekspresi,” ujar Tesaannisa.
Ia menambahkan, anak-anak rusun sebenarnya punya banyak potensi, tapi sering kali mereka tak punya ruang yang cukup untuk menunjukkan potensi yang mereka miliki.
“Maka kami hadir bukan untuk menggurui, tapi menciptakan ruang yang membuat mereka merasa diterima, aman, dan didengar. Karena ketika anak merasa dihargai, mereka akan berani bermimpi,” lanjutnya.
Program ini menyediakan beragam aktivitas yang menyatu dalam satu semangat: memberdayakan anak lewat ekspresi.
Ada ruang untuk membaca dan berkonseling melalui cerita, tempat untuk belajar musik bersama, kelas bahasa Inggris komunitas, hingga ruang kreatif di mana anak-anak bebas menggambar, menulis, dan tampil.
Semuanya dilakukan dalam suasana kolaboratif dan partisipatif, di mana anak-anak bukan hanya peserta, tapi juga pelaku utama.
Acara peluncuran ini pun dihadiri oleh berbagai tokoh penting yang menunjukkan dukungan mereka secara langsung, seperti Kepala Bidang Regulasi dan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Mukti Andiyanto, ST, MT., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNJ Prof. Dr. Iwan Sugihartono, M.Si., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNJ, Dr. Samsi Setiadi, M.Pd., Kepala UPRS VII Drs. Ageng Darmintono, M.Si., Lurah Jatinegara Kaum Henrica Kuswandari, S.P., M.Si., serta perwakilan RT/RW dan warga sekitar.
4 Jenazah Anak Korban Kebakaran Bukit Duri Teridentifikasi Lewat Gigi |
![]() |
---|
Mendadak Hilang, Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas di Sungai Ciracas Jaktim |
![]() |
---|
Jadi Korban Kebakaran di Bukit Duri, 4 Jenazah Anak Diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati |
![]() |
---|
Wali Kota Jaktim Tanggapi Isu Pungli Rp2 Juta di Perekrutan PPSU Cipinang Muara, Beri Bantahan |
![]() |
---|
Balita di Cibubur Tewas Terjatuh di Aliran Kali Cipinang, Sempat Dibawa ke Klinik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.